Menyimpan Telur Dalam Kulkas, Masih Perlukah?
Kebanyakan orang akan memilih lemari pendingin atau kulkas untuk menyimpan bahan makanan atau barang lainnya. Mereka menganggap menyimpan bahan makanan atau yang lainnya dalam kulkas bisa membuatnya lebih awet dan tahan lama, tidak terkecuali dengan telur. Anda pun juga demikian, bukan?
Tapi, tahukah anda bila terdapat bakteri yang menempel pada kulit telur yang dapat menginfeksi tubuh? Baru - baru ini, badan pengawas obat dan makanan Amerika (FDA) mencatat, bakteri salmonella adalah penyebab pertama yang terdapat pada makanan. Bahkan di negara Amerika, bakteri ini telah menyebabkan 142.000 kasus pasien yang sakit dalam setahun.
Tapi sayangnya, karena tidak ada cara untuk membedakan telur mana yang terinfeksi dan yang tidak, produsen telur memiliki kebijakan. Khususnya di Amerika, jepang serta Australia, mereka diharuskan mencuci telur dalam air panas dan disabun, lalu didinginkan di rak - rak toko.
Akan tetapi ada pula produsen yang tidak mencuci dan tidak mendinginkan selur sama sekali. Mereka beralasan hal itu dilakukan untuk mencegah telur dari kerusakan serta mereka pikir hasil mencuci itu tidaklah sama.
Pada jumat kemarin (31/7/2015), laman Howstuffworks melaporkan bahwa mencuci telur dapat membunuh bakteri, tetapi hal itu juga bisa menghilangkan lapisan lilin kulit yang menjaganya dari mikroorganisme. Jadi, setelah dicuci telur perlu di dinginkan untuk melindunginya dari paparan bakteri. Tapi sayangnya, cara ini tidak cukup efektif, karena tidak semua orang memiliki lemari pendingin, terutama di negara - negara miskin.
Lalu, apakah anda harus mendinginkan telur? Semuanya tergantung darimana anda mendapatkan telur tersebut serta dimana anda berada. Apabila telur yang anda dapatkan tersebut telah didinginkan melalui proses produksi, maka anda harus menyimpannya dalam lemari es. Sebaliknya jika tidak, anda cuckup menyimpannya di dapur begitu saja.
